Minggu, 05 Desember 2010

Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Cara ekstraksi yang tepat tergantung pada bahan tumbuhan yang diekstraksi dan jenis senyawa yang diisolasi (Ditjen POM, 2000; Gritter, 1991). Sebelum ekstraksi dilakukan biasanya bahan-bahan dikeringkan lebih dahulu kemudian dihaluskan pada derajat kehalusan tertentu (Harborne, 1987)
Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut (Ditjen POM, 2000) yaitu:
A.Cara Dingin
1. Maserasi
Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. Keuntungan ekstraksi dengan cara maserasi adalah pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana, sedangkan kerugiannya yakni cara pengerjaannya lama, membutuhkan pelarut yang banyak dan penyarian kurang sempurna.
2.Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian
sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri
dari tahap pengembangan bahan, tahap perendaman antara, tahap perkolasi sebenarnya(penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat). Untuk menentukan akhir dari pada perkolasi dapat dilakukan pemeriksaan zat secara kualitatif pada perkolat akhir.
B.Cara Panas
1.Refluks
Refluks adalah ekstraksi pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
2.Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari temperatur ruangan (umumnya 25-300 C).
3.Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi mengunakan pelarut yang selalu baru, dengan menggunakan alat soxhlet sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
4.Infundasi
Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 900 C selama 15 menit.
5.Dekok
Dekok adalah ekstraksi dengan pelarutb air pada temperatur 90oC selama 30 menit.
Penguapan ekstrak larutan dilakukan dengan penguap berpusing dengan pengurangan tekanan, yaitu rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak yang kental.(Harborne, 1987)

1 komentar:

Fika mengatakan...

Mana dapusnya kak

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger